Pentingnya Informasi Digitalisasi dalam Berdemokrasi


Jakarta(Beritakanankiri), Dinamika sosial, budaya, dan politik yang berkembang menuntut industri media massa di Indonesia untuk beradaptasi dengan perubahan, khususnya dalam menyongsong era masyarakat digitalisasi informasi. Di era ini, masyarakat membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. 

Sejak dulu, media massa menjadi bagian tak terpisahkan dari proses perjalanan bangsa Indonesia. Media massa berfungsi menjadi agen perubahan dan rekayasa sosial, budaya, dan politik.

Menurut narasumber Prof. Dr. H. Paiman Raharjo MM. Msi , Pakar Kebijakan Publik mengatakan, Media massa saat ini memang sebagai sarana komunikasi bagi publik, yang mulai berkembang sekitar 1920-an. Seiring berkembangnya zaman kini media massa telah menyentuh ke seluruh lapisan yang ada di masyarakat.

“Peran media massa sebagai fungsi menginformasikan atau mengkomunikasikan melalui gagasan, ide dan pesan hal itu tergantung mulai membangun (informasinya) seperti apa?, opini sentimen positif atau opini sentimen negatif,” kata Paiman Raharjo.

Lebih lanjut Ia mengatakan, dikarenakan media sebagai corongnya publik untuk penyampaikan informasi pesan ke publik maka peranan ini harus menyangkup misalkan, meliputi norma – norma positif yang dilakukan oleh masyarakat ataupun pemerintah. Oleh karena itu didalam membangun sebuah opini harus betul – betul diarahkan ke hal yang positif agar tidak membahayakan apalagi dalam situasi demokrasi saat ini.

"Pentingnya perencanaan komunikasi yang baik, adapun tahapannya yakni Pertama, pengumpulan data base line dan need assessment. Kedua, perumusan objective komunikasi. Ketiga, analis perencanaan dan pengembangan strategi. Keempat, analiss dan segmentasi khalayak. Kelima, pemilihan media. Keenam, mendesain dan pengembangan pesan. Ketujuh, perencanaan mangemen, Kedelapan, pelaksanaan pelatihan. Kesembilan, implementasi atau pelaksanaan" ujar Paiman Raharjo.

“Tatkala terbentuk opini negatif misalkan, banyak media massa yang digunakan untuk membentuk opini menyerang lawan saat pilkada ataupun pemilu ini juga sangat berbahaya. Kenapa?, tatkala opini terbentuk orang yang baik dan hebat bisa hancur,” ungkapnya.

”Tapi tatkala media membangun opini yang positif maka hal yang positif yang terserap didalam masyarakat,” ujar Paiman Raharjo.

Dalam penutup Narasumber memberikan pesan fungsi media sebagai sarana komunikasi bisa saja (pesan yang disampaikan) kalau memang buruk (informasi yang didapat) memang yang diberitakan akan buruk akan tetapi efek yang tidak menerima adalah orang yang terkait. Maka dari itu, bagaimana cara meramu sebuah berita dengan baik?, jangan sampai dalam mengolah sebuah informasi berita hanya melihat dari ranking performa pembaca yang tinggi atau oplah (surat kabar) pembacanya, akan tetapi sebenar lihatlah dari isi pesan yang disampaikan.

Metro

Hukum

Olahraga

Trending News

Hakimi puas PSG lolos ke semifinal UCL

Bus Transjakarta yang terbakar di TMB Rawa Buaya bukan milik DKI

Jaringan Muda Bekasi (JMB) Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan Pasca Pilkada